Saat Orang yang Susah Tidur Berbicara tentang Tidur

Saat Orang yang Susah Tidur Berbicara tentang TidurTidur menurut sebagian orang sangat mudah dilakukan, tapi tidak demikian bagi penderita insomnia maupun orang yang memang memiliki kecenderungan susah tidur. Saya sebagai salah satu orang yang masuk kategori kedua sebenarnya penasaran, bagaimana bisa tidur itu dikatakan mudah dan apa gunanya tidur sehingga saya harus melakukannya?

Tidur vs Susah Tidur

Ketika Orang yang Susah Tidur Bicara tentang Tidur

Mengapa manusia itu tidur?

Tidak ada yang tahu pasti jawabannya, namun sebagian besar orang percaya bahwa dengan tidur, kita telah menghemat beberapa energi dalam tubuh kita. Sebanyak 50 kalori bisa kita simpan saat kita tidur dalam waktu 8 jam. Kalau memang ini sebabnya, kenapa tidak memakan roti yang jumlahnya sama dengan 50 kalori saja agar waktu 8 jam kita tidak terbuang sia-sia? Saya jadi ingat pendapat Thomas Alfa Edison mengenai tidur, Tidur adalah sebuah aktivitas yang hanya menghabiskan waktu.

 Ternyata, fungsi tidur bukan itu. Hipotalamus yang bertugas sebagai alarm merem dan melek lah yang kinerjanya akan terganggu jika manusia tidak tidur. Tidur menjadi perlu dilakukan oleh manusia agar kinerja otaknya tidak terlalu berat dan dapat berkembang dengan baik.

Lalu, Saya kan susah tidur. Apa akibatnya?

Banyak, kurang tidur bisa mengakibatkan kinerja otak menjadi tidak stabil dan kurang maksimal. Akibatnya, sulit berkonsentrasi dan mudah terpecah fokusnya. Kurang tidur nyatanya juga bisa membuat seseorang menjadi pelupa, tidak bisa berpikir rasional, dan tidak cepat tanggap atau lambat dalam bersikap. Akibat ini belum seberapa, sebuah studi membuktikan bahwa kurang tidur juga bisa berakibat buruk bagi emosi dan kesehatan fisik. Adalah  tekanan darah tinggi, obesitas dan stres, tiga hal yang bisa diakibatkan oleh kurangnya porsi tidur.

Bagaimana dengan anda yang mudah tidur?

Selamat! Anda patut bersyukur! Karena dengan cukup tidur anda terhindar dari sekian banyak penyakit di atas dan bisa menjaga kondisi tubuh anda untuk sekarang dan nanti. Fase tidur anda terbagi menjadi 2 bagian, yaitu fase Non-REM dan fase REM (rapid eye movement).

Fase Non-REM terbagi menjadi empat tahap yaitu Light Sleep, True Sleep, Deep Sleep, dan Deep Sleep lagi. Pertama, Light Sleep adalah ketika anda mulai merem disertai dengan ngantuk berat. Merupakan fase pembuka tidur yang masih memungkinkan anda terbangun jika ada sedikit gangguan. Kedua, True Sleep adalah kondisi di mana anda sudah mulai nyaman tidur, yaitu 10 menit setelah fase Light Sleep terlewati, detak jantung anda sudah mulai pelan dan teratur. Ketiga, Deep Sleep adalah saat gelombang delta sudah tercipta. Baik pernafasan maupun detak jantung memasuki titik terendahnya. Keempat, Deep Sleep. Bedanya dengan tahap ketiga tadi adalah kondisi tidur anda lebih nyaman, seluruh tubuh anda sudah lemas. Biasanya saat kondisi ini terjadi dan anda terbangun, anda harus mengumpulkan kesadaran terlebih dahulu untuk bisa benar-benar diajak bicara.

Fase REM, fase ini terjadi sekitar 70 hingga 90 menit setelah anda benar-benar tidur. Meskipun dalam kondisi ini anda tidak sadar, otak anda tetap aktif bergerak. Seaktif ketika anda terjaga. Nah, di sinilah bunga tidur alias mimpi menemani anda. Saat ini, mata sudah terkatup sempurna, tekanan darah dan pernafasan kembali meningkat, tapi anda seolah melayang, tidak sadar.

Tahukah anda jika fase REM ini mempunyai episode? Dalam semalam, Fase REM ini memiliki 3 hingga 5 episode. Jadi, jangan heran jika saat tidur anda tiba-tiba terbangun lalu dengan mudah tidur lagi. Atau saat anda bermimpi seolah-olah dalam mimpi anda ada beberapa episode yang berbeda dan setiap cerita itu anda sempat sadar sebentar. Hal ini karena saat fase REM selesai, maka fase Non REM akan kembali lagi seperti sebuah siklus.

Sekarang, Berapa Jam sih sebenarnya tidur yang baik?

Menurut sumber yang saya baca, tidak ada angka eksak yang bisa mewakili waktu tidur seseorang. Karena kebutuhan tidur orang yang satu berbeda dengan yang lainnya. Hanya, sebuah studi menunjukkan bahwa orang-orang di dunia memiliki kecenderungan untuk tidur selama 5 hingga 11 jam dengan nilai rata-rata sebesar 7,75 jam. Angka inilah yang kemudian dibulatkan menjadi 8 jam, dan lahirlah teori bahwa tidur yang baik adalah selama 8 jam.

Pendapat Saya: Seorang yang Susah Tidur

Kesimpulan saya, tidur itu memang penting dan saya sangat mengakui itu. Penting sekali bagi saya mengurangi dampak-dampak kurang tidur yang sudah mulai saya rasakan dari sekarang. Namun, bagi saya lebih penting lagi jika saya tidak ambil pusing dengan semua itu. Lebih baik saya tidak stres hanya karena tidak bisa tidur atau memiliki jatah tidur lebih sedikit dibanding kebanyakan orang. Toh, memang kebutuhan tidur setiap orang berbeda kan? Barangkali memang itu adalah kebutuhan tidur saya. Jadi, tidak hanya anda yang mudah tidur yang harus bersyukur. Saya pun harus bersyukur, karena saya tetap memiliki jatah tidur meskipun itu sedikit. Lebih beruntung lagi, saya tetap dapat beraktifitas saat yang lainnya sudah tertidur pulas. Alhamdulillah. Semuanya sudah terukur dan pas untuk saya, dari Allah.

Salam

Hindayani, S.Si.

Hindayani, S.Si.

Biasa dipanggil Kak Hinda. Lulus dari Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan predikat cumlaude. Suka membaca, menulis, dan berbagi ilmu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *