Banyak di antara kita yang kadang merasa ragu saat makan atau minum secara tidak sengaja di siang hari ketika kita sedang berpuasa. Ragu apakah puasa kita batal ataukah tidak batal sehingga kita masih bisa melanjutkan puasa hingga waktu berbuka tiba. Apakah jawaban yang tepat untuk kondisi seperti ini? Temukan jawabannya dalam 5 hal yang tidak membatalkan puasa berikut, ya?
Kadang tanpa sengaja saat ada makanan di depan kita, kita langsung menyantapnya. Padahal, ini kita lakukan saat kita sedang berpuasa. Apakah ini membatalkan puasa? Selama kita makan atau minum itu dalam keadaan lupa sedang berpuasa, alias tidak disengaja. Maka sebenarnya puasa masih bisa dilanjutkan alias tidak batal. Asalkan pada saat ingat kalau kita sedang berpuasa, makanan tersebut langsung dimuntahkan (jika masih ada di mulut). Bukan malah ditelan. Hal ini berlaku untuk makan dalam jumlah sedikit maupun banyak.
Kondisi kedua adalah saat seseorang melakukan hal yang membatalkan puasa namun tidak tahu kalau hukum dari perbuatan tersebut adalah membatalkan puasa. Misalnya saja, seseorang yang baru masuk islam (yang belum pernah belajar tentang ibadah puasa) tidak mengetahui kalau berhubungan suami istri di siang hari di bulan puasa tidak diperkenankan karena membatalkan puasa. Namun, orang tersebut melakukannya. Puasa orang tersebut tidaklah batal. Selama memang benar-benar tidak tahu. Orang seperti ini juga dikatakan sebagai jahil ma’dzur. Selain orang yang baru masuk islam, orang kedua adalah orang yang hidup jauh dari ulama’.
Baca juga informasi lainnya apakah menelan ludah itu membatalkan puasa atau tidak.
Masuknya serangga kecil ke perut terkadang juga bisa membuat kita ragu, apakah puasa kita batal atau tidak. Jawabannya, jika hal tersebut terjadi secara tidak sengaja maka tidak apa-apa. Kemudian, jika ada nyamuk, lalat, atau serangga terbang lainnya yang sudah terlanjur masuk. Sebaiknya dibiarkan. Jangan dengan sengaja dimuntahkan karena ini bisa membatalkan puasa. Kecuali jika ada kekhawatiran mengenai tertelannya serangga tersebut ke dalam perut (mengganggu kesehatan atau hal-hal darurat lainnya), maka boleh dikeluarkan. Dengan catatan puasanya diganti.
Ada satu kondisi yang umum terjadi pada penderita wasir, yakni masuknya benjolan ke dalam dubur usai buang air besar. Hal ini tidak membatalkan puasa, baik ketika benjolan itu masuk secara sengaja maupun tidak.
Ketika berkendara, terkadang ada debu yang secara tidak sengaja masuk ke dalam mulut dan perut. Hal seperti ini tidaklah membatalkan puasa asalkan masuknya debu tersebut tidak disengaja dan kondisinya tidak najis.
Selain beberapa hal di atas, masih ada banyak kondisi hal-hal yang tidak membatalkan puasa kadang membuat kita ragu akan batal atau tidaknya puasa kita. Jika Anda mengalami hal-hal tersebut dan tidak tahu kebenarannya, sebaiknya tanyakan pada ustadz atau pemuka agama islam yang mengerti. Mengikuti pengajian, membaca buku tentang hukum islam dan ibadah puasa juga bisa menambah khasanah keilmuan kita. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.
