Berdasarkan pengumuman, pendaftaran tes cpns 2019 akan segera dibuka. Dan tahun lalu, 2018, saya juga sudah mengikuti ujiannya dan kisahnya saya tuliskan dalam pengalaman tes cpns 2018 di bawah ini.
Sebelumnya, saya memang belum pernah memiliki niat mengikuti CPNS. Namun tahun ini 2018 saya ingin mencobanya. Singkatnya, saya memang gagal (lolos administrasi dan gagal SKD karena nilai tidak sampai ambang batas untuk bisa ikut SKB). Tapi bukankah kegagalan tidak boleh menghentikan kisah saya?
Demi bisa lulus banyak hal yang saya lakukan, mulai dari persiapan hingga perjuangan saat hendak tes. Terlebih saat ini saya masih menyusui dan anak saya susah sekali ditinggal. Kalau Anda seorang ibu, pasti mengerti maksud saya.
Nah, selain bercerita tentang pengalaman saya sewaktu mengikuti seleksi tes cpns tahun lalu (2018), artikel ini juga berisi info dan berita pengumuman cpns 2019 terbaru. Jadi kalian yang ingin tahu langsung seperti apa informasi rekruitmen cpns 2019, langsung saja skip ke bagian bawah lewat daftar isi di bawah ini.
Kisah ini saya bagi menjadi beberapa bagian yaitu tahap persiapan dan cara belajar, tahap pendaftaran, tahap menjalani tes ujian cpns, dan tahap pengumuman hasil.
Tahapan belajar saya mulai dengan membeli buku cpns secara online (shopee) dan offline (gramedia). Dalam bentuk hardcopy dan softcopy agar lebih murah. Saya mulai perjuangan ini sebelum jadwal pendaftaran diumumkan. Karena saya menyadari sebagai seorang ibu rumah tangga yang masih menyusui waktu saya akan lebih banyak untuk anak. Mendapatkan waktu untuk belajar perlu perjuangan.
Manajemen waktu merupakan satu kebutuhan krusial buat saya jika ingin lolos.
Mengatur waktu ternyata tak semudah yang saya bayangkan. Ada banyak kejadian tak terduga dan itu membuat waktu belajar jadi tidak teratur. Bahkan kadang dalam seminggu saya tidak belajar sama sekali.
Tapi itu tak menghentikan niat saya untuk mendaftar.
Saya mulai belajar materi yang menurut saya paling sulit, yaitu TWK. Ini merupakan momok. Sebab dari dulu saya lemah di hafalan, khususnya sejarah. Dengan buku panduan yang saya miliki, belajar TWK menjadi lebih terarah. Tak hanya membaca dan mengerjakan soal, saya juga membuat catatan/ringkasan yang saya tulis pakai bahasa saya sendiri.
Saya membuat ringkasan kisah kemerdekaan Indonesia yang penuh perjuangan. Mulai dari BPUPKI, PPKI, dll. Ringkasan ini membuat saya lebih mudah belajar.
Dengan bantuan suami (diceritai β audio), belajar TWK juga jauh lebih mudah.
Ternyata saking banyaknya materi TWK, saya tidak bisa mempelajari semuanya hingga saat jadwal pendaftaran dan tes diumumkan.
Singkat cerita, saya baru benar-benar belajar secara intens 2 minggu sebelum ujian. Selain belajar TWK, saya juga mencoba simulasi di buku panduan dan aplikasi CAT. Saya juga lebih mengkhususkan belajar TKP. Selain karena memiliki passing grade tertinggi, dari berita yang saya baca waktu itu banyak pelamar yang tidak lolos di TKP.
Saat mendaftar, saya dibantu oleh suami. Namun singkatnya berdasarkan pengalaman tes cpns yang saya lalui, proses pendaftaran waktu itu memerlukan data nomor NIK dan KK, pas foto, foto selfie, dan upload scan dokumen ijazah, toefl, dan akreditasi jurusan.
Yang perlu kalian perhatikan adalah, pendaftarnya jumlahnya buanyak. Saking banyaknya, kalau membuka website bkn pas jam sibuk, pasti lemot.
Tipsnya, daftarlah saat jam subuh karena saat jam tersebut jumlah pengaksesnya masih sedikit.
Singkat cerita, akhirnya waktu tes tiba. Saya sudah berusaha dan hari itu tinggal berpasrah pada Allah atas apapun hasilnya nanti.
And here we go!
TWK adalah soal yang muncul pertama kali di layar. Dan semuanya berbeda jauh dengan apa yang saya pelajari di buku yang saya beli.
Kisah perjuangan melawan penjajah tak ada satupun yang keluar. Soal yang saya lihat di layar saat itu lebih banyak tentang sikap berpancasila. Ada satu dua soal tentang sejarah namun itu juga tidak ada di buku. Yang pasti semuanya berbeda.
Bahkan, soalnya juga menyangkut tentang politik dan hal-hal ter-update saat ini. Satu soal yang sangat membekas di otak saya adalah tentang Palestina.
Inti dari TWK adalah bagaimana wawasan kita tentang bangsa ini, tentang Indonesia kemarin, hari ini, dan sikap kita untuk membawa Indonesia di masa yang akan datang.
Ciri soal TWK:
Untuk TWK ini saya mendapatkan skor 120 saat itu.
Saya terlalu berfokus di TWK (yang paling saya takuti) hingga lupa bahwa waktu terus berjalan. Saya menghabiskan lebih dari separuh waktu saya di TWK (sekitar 52 menit dari 90 menit waktu yang disediakan). Artinya, saya hanya memiliki 38 menit untuk mengerjakan TKP dan TIU.
Akhirnya setelah mengerjakan dua tiga soal TIU, saya mantapkan hati saya untuk memulai mengerjakan soal TKP 66-100.
Ciri soal TKP:
Cara saya menjawab soal TKP adalah dengan membaca dan memilih dengan cepat. Jujur sesuai dengan apa yang ada di benak saya.
Kemudian saya baru beralih kembali ke TIU dengan sisa waktu kurang dari 18 menit. Kondisi mental saya benar-benar diuji.
Wah, waktu tinggal sedikit. Bismillah TIU bisa selesai.
Saya mengerjakan dengan cepat soal-soal TIU.
Karena kita hanya dihadapkan pada satu layar. Maka untuk soal-soal cerita juga hanya untuk satu soal saja. Misalnya, soal analisa urutan, ceritanya panjang namun hanya untuk satu soal. Beda sekali dengan yang ada di buku. Satu cerita bisa untuk 5 soal sekaligus.
Artinya, jika ada soal seperti ini sebanyak 5, ada 5 cerita juga yang harus dicari logikanya. Bukankah ini memakan waktu?
Tips mengerjakan TIU:
Ketelitian dalam mengerjakan TIU sangat penting, ini pengalaman pribadi. Saya hampir saja salah menjawab satu soal karena salah membaca soal. Pokoknya, meski dalam kondisi terburu-buru, kita harus tetap tenang. Tarik nafas dalam, baca Β dengan cermat.
Juga ada soal TIU yang tidak memiliki jawaban. Maksudnya, tidak ada pilihan jawaban yang benar. Saya kehabisan waktu saat mengerjakan TIU justru karena soal seperti ini. Saya sudah yakin dengan hitungan saya namun tidak ada jawaban yang tersedia. Saya harus mengulang dua tiga kali dan menentukan pilihan jawaban.
Alhamdulillah, akhirnya saya bisa menyelesaikan soal TIU dengan baik. Berakhir dengan skor 110.
Sementara untuk TKP, saya mendapat skor 139 dari skor 143 yang harusnya saya capai hari itu.
Kurang 4 saja, nyaris.
Tapi lebih banyak yang lebih nyaris lagi, kurang 1 poin. Iya, kan? π
Yang menarik, saya tidak menyesal dengan hasil ini karena saya jujur saat menjawab soal TKP.
Saya sudah berpasrah meski pada saat itu gencar terdengar kabar bahwa passing grade akan direvisi, diganti ke perangkingan.
Dan saat kabar perangkingan masih simpang siur, hasil SKD keluar.
Saya unduh dan olah sendiri khusus untuk formasi yang saya lamar. Hasilnya, 12 orang yang lulus sesuai dengan passing grade yang ditetapkan pemerintah (TWK 75, TIU 80, TKP 143). Dan karena hanya 3 orang yang akan dipanggil SKB, artinya saya sudah jelas tidak lolos seleksi SKD CPNS 2018.
Tak perlu lagi menunggu pengumuman kelulusan yang masih lama. Sudah tidak dag dig dug juga.
Semoga lain waktu bisa mencoba lagi!
Pelajaran atau pengalaman tes cpns yang saya dapatkan dari seleksi ini sangat banyak. Mulai dari manajemen waktu, tetap tenang dalam kondisi terdesak, dan lain-lain. Harapan saya sederhana, saya tidak lupa materi sejarah tentang perjuangan Indonesia. Karena ternyata materi ini mampu meningkatkan rasa nasionalisme.
Baca juga kisah pengalaman kerja saya saat di dunia perbankan.
Dokumen yang dibutuhkan sebagai syarat pendaftaran CPNS 2019 adalah:
Selain dokumen, syarat cpns lainnya yang harus anda penuhi adalah:
Untuk prosedur tata cara daftar cpns tahun 2019 secara resmi belum diumumkan. Sedangkan informasi yang beredar di internet sejauh pengamatan saya adalah untuk tahun lalu yaitu tata cara pendaftaran cpns 2018.
Pada tahun tersebut (CPNS 2018), secara garis besar tahapan registrasinya adalah sebagai berikut:
Gaji pokok PNS terbaru sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2019 (PP 15/2019)
Ingat ya, gaji di atas adalah gaji pokok. Belum termasuk insentif kinerja yang berbeda-beda setiap kementrian, lembaga, dan pemda.
Sampai artikel ini terbit, info kebutuhan formasi cpns masih sebatas kuota umum sebagai berikut:
Kemudian dari formasi tersebut terbagi lagi untuk jenis lowongan cpns berikut ini:
Sementara untuk formasi cpns lainnya seperti CPNS BKN,BPK, BUMN, DEPHUB, Guru, CPNS Kejaksaan, Kemenag, Kemenkes, Kemenkumham, LIPI, CPNS Mahkamah Agung, Pertanian, POLRI, dan CPNS PUPR belum ada informasi resmi yang dirilis pemerintah.
Anda bisa memperdalam kemampuan anda dengan sering memperbanyak latihan soal CPNS dan pembahasannya. Bisa melalui buku ataupun aplikasi simulasi CAT BKN CPNS. Ingat, semakin sering berlatih maka kesempatan lulus passing grade saat ujian semakin besar.
Buku tes CPNS dan Aplikasi simulasi CAT BKN tersebut banyak tersedia di internet. Baik itu yang gratis maupun berbayar.
Versinya pun beragam. Ada yang untuk komputer desktop PC, ada juga yang untuk smartphone android dan iPhone yang tersedia di playstore masing-masing.
Untuk saat ini, saya hanya akan memberikan link pencarian aplikasi cpns di playstore di sini. Sedangkan untuk aplikasi mana yang rekomended, akan saya berikan di update selanjutnya. Mengingat jumlah aplikasinya yang banyak, jadi belum bisa memberikan rekomendasi aplikasi terbaik.