Hai! Kali ini kak Hinda mau mengajak teman-teman untuk belajar mudah memahami cara menghitung pecahan campuran, desimal, dan biasa.
Kakak akan mulai dari operasi hitung pecahan yang paling mudah yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Selanjutnya, kita akan belajar bagaimana cara menghitung pecahan dengan operasi bilangan pecahan penjumlahan dan pembagian, pengurangan dan perkalian, atau kombinasi yang lainnya.
Kakak akan mengulas cara yang lama kemudian cara baru yang lebih cepat.
Sebelum kita mulai belajar operasi hitung pecahan, alangkah baiknya jika kita tahu dulu apa itu pecahan dan bagaimana bentuknya.
Kita akan belajar bentuk pecahan desimal, biasa, campuran, dan persentase yang bisa diubah dalam bentuk pecahan juga.
Pecahan adalah sebuah bilangan yang bisa dinyatakan dalam bentuk x/y (dibaca x per y). Dengan aturan x dan y adalah bilangan bulat dan y tidak sama dengan nol.
X disebut pembilang sedangkan Y disebut penyebut.
Catatan: pecahan dapat dikatakan senilai dengan pecahan lainnya jika memiliki bentuk (nilai paling sederhana) yang sama.
Contoh pecahan:
½, 2/3, 4/5, dst
Kita mengenal beberapa jenis dan bentuk pecahan, yakni:
Contoh pecahan biasa adalah:
½, 2/3, 7/8, 8/1.
Jadi hanya ada pembilang dan penyebut.
Pecahan ini bisa diubah menjadi pecahan campuran, desimal, dan bentuk persen. Tergantung penyebutnya.
Berikut adalah beberapa contoh pecahan campuran:
Pecahan campuran bisa diubah menjadi pecahan desimal, biasa, dan bentuk persen. Tergantung penyebutnya.
Berikut adalah beberapa contoh pecahan desimal:
Pecahan desimal bisa diubah dalam bentuk pecahan campuran, biasa, dan persentase. Tergantung bentuknya.
Berikut adalah contoh persentase:
Bentuk persen di atas bisa diubah menjadi pecahan desimal, biasa, dan juga campuran. Tergantung nominal dan bentuknya.
Seperti yang kakak jelaskan di atas, bentuk pecahan bisa diubah. Kali ini kakak akan membahasnya secara mudah.
Contoh: 3/2
Pecahan di atas bisa diubah menjadi pecahan campuran, desimal, dan persentase. Yakni:
Saat mengubah bentuk biasa menjadi bentuk desimal. Pastikan ubah dulu penyebutnya menjadi 10, 100, 1000, 10000, …
Baru setelah itu dibuat desimalnya dengan ketentuan:
Perhatikan langkah berikut!
Saat mengubah bentuk biasa ke persentase. Ikuti langkah berikut:
1 % = 1/100, 10 % = 10/100
Agar jelas, silakan lihat penjelasan berikut!
Contoh:
Berikut adalah langkah untuk mengubah pecahan campuran ke biasa.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
Pengubahan bentuk pecahan campuran ke persentase bisa melewati langkah:
Contoh: 2,5
Contoh: 150 %
Kak Hinda akan mengajak teman-teman belajar dengan mengerjakan soal operasi pecahan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Contoh soal:
Cara menghitung untuk menjumlahkan soal pecahan biasa yang penyebutnya sama:
Langkah untuk menjumlahkan soal pecahan biasa yang penyebutnya beda:
Contoh soal:
Catatan:
Contoh:
Keterangan:
Contoh soal 1
12/3 + 1 ⅓ =…
Karena bentuknya belum sama, maka kita samakan dulu, menjadi;
2/3 + 1 ⅓
= 2/3 + 4/3
= 6/3
= 2
Ingat: cara mengubah pecahan campuran menjadi biasa, yakni:
***Kalikan dulu penyebut (3) dengan angka satu kemudian jumlahkan dengan pembilangnya (1). Maka didapatkan hasil seperti di atas.
Contoh soal 2
22/5 + 3 ⅒ + 23% = …
Perhatikan soal di atas, bentuknya beda. Dan kalau kita amati, penyebutnya pun berbeda.
Cara menyelesaikannya adalah;
2/5 + 3 ⅒ + 23 %
= 4/10 + 31/10 + 23/100 (menjadi pecahan biasa semua)
= 40/100 + 310/100 + 23/100 (ubah semua penyebut menjadi 100)
= 373/100 = 3,73
Contoh soal 3 – Soal Cerita pecahan
Nizar membeli telur sebanyak 2,3 kg. Raya membeli telur seberat 1 ⅖ kg. Rahma membeli telur seberat 25/4. Berapakah berat total telur Nizar, Rahma, dan Raya?
Penyelesaian
2,3 + 1 ⅖ + 25/4
= 3,3 + 7/5 + 25/4
= 3,3 + 140/100 + 625/100
= 3,3 + 1,4 + 6,25 = 10,95
Jadi, total telur ketiganya adalah seberat 10,95 kg.
Dalam soal pecahan di atas terlihat bahwa bentuknya disamakan dalam bentuk desimal.
Catatan: Sebenarnya tidak harus dijadikan desimal semua. Teman-teman hanya perlu tahu apa kemampuan terbaik teman-teman dalam materi pecahan.
Apakah desimal, campuran, biasa, atau yang lain.
Atau disamakan dengan apa yang ada di pilihan ganda. Jika yang diminta desimal, maka sebaiknya ubah ke desimal.
Namun jika tidak, ya disesuaikan. Atau dengan cara lain, menjumlahkannya dalam bentuk pecahan yang paling dikuasai, lalu hasil akhir diubah menjadi pecahan yang diminta.
Yang penting adalah buat penyelesaian yang mudah dan cepat versi teman-teman.
Untuk mengerjakan soal operasi bilangan pecahan, bekal yang harus dimiliki siswa di antaranya adalah;
Banyak mengerjakan latihan soal akan membantu Anda untuk mengerjakan soal-soal tentang operasi hitung pecahan. Berikut adalah latihan soalnya:
Operasi hitung pecahan pengurangan pada dasarnya sama dengan penjumlahan. Yaitu kita harus memastikan bahwa:
Bentuk-bentuk operasi hitung pengurangan pecahan adalah sebagai berikut:
Contoh:
Contoh soal 1
8 ⅗ – ¾ =…
Pertama-tama, mari kita ubah bentuk ke bentuk yang sama, yakni pecahan biasa.
8 ⅗ = 43/5
Jadi, bentuk soal di atas jika dikerjakan menjadi;
8 ⅗ – ¾
= 43/5 – ¾ (lalu, samakan penyebutnya – bisa dengan mencari KPK dari 5 dan 4, yakni 20)
= 172/20 – 15/20
=157/20
= 7 17/20
Contoh soal 2
125% – ¼ – 0,4 = …
Mari kita ubah satu-satu dulu menjadi pecahan desimal.
125% = 125/100 = 1,25 dan
¼ = 25/100 = 0,25
0,4 sudah pecahan desimal jadi tidak usah diubah lagi.
Sekarang langsung dihitung dengan operasi hitung pengurangan pada pecahan desimal saja.
125% – ¼ – 0,4
= 1,25 – 0,25 – 0,4
= 0,6
Contoh Soal 3
Tante Farid memiliki terigu sebanyak 3 kg, ¼ kg digunakan untuk membuat bakwan, ¾ kg dibuat untuk membuat adonan pisang goreng, dan sisanya akan digunakan untuk membuat kue tar. Berapakah kg tepung terigu yang akan digunakan tante Farid untuk membuat kue tar?
Pembahasan
Sisa tepung yang dimiliki Tante Farid dan bisa digunakan untuk membuat kue adalah;
3 – ¼ – ¾
= 12/4 – ¼ – ¾
= 8/4
= 2 kg
Jadi, tepung terigu yang akan dipakai untuk membuat kue tar adalah sebanyak 2 kg.
Untuk memahami lebih jauh tentang materi operasi pengurangan pada pecahan, berikut soal yang bisa Anda coba di rumah;
Silakan pakai latihan soal operasi hitung pecahan pengurangan di atas untuk berlatih di rumah ya teman-teman! Semangat!
Cara mengerjakan operasi hitung perkalian pada pecahan berbeda dengan penjumlahan dan pengurangan.
Contoh:
Atau cara cepat:
Keterangan:
Dalam perkalian pecahan biasa kita hanya perlu mengalikan pembilang dengan pembilang, penyebut dengan penyebut.
Tidak perlu memperhatikan apakah penyebutnya sama atau beda. Langsung dikalikan saja.
Namun, jika teman-teman mengalikan pecahan yang bentuknya berbeda. Samakan dulu bentuknya agar lebih mudah.
Contoh:
0,25 x 25% = 0,25 x 0,25 = 0,0625
Keterangan:
Dalam perkalian operasi hitung pecahan desimal dengan persen, teman-teman harus mengubah ke bentuk yang sama terlebih dulu. Pokoknya jika ada dua bentuk pecahan yang berbeda, samakan dulu.
Kemudian ingat trik ini jika teman-teman mengalikan pecahan desimal dengan desimal.
0,25 —> angka di belakang koma ada 2
Ketika dikalikan dengan 0,25 juga. Maka hasilnya angka di belakang koma menjadi 4.
Jadi, hasil dari angka di belakang komanya merupakan penjumlahan dari angka di belakang koma bilangan yang dikalikan.
Contoh:
0,25 x 0,3 = 0,075
Sudah paham ya?
Jika belum, silakan gunakan kolom komentar untuk bertanya kepada kak Hinda.
Contoh soal 1
3 ½ x 3,2 = …
Bentuk pecahan di atas yakni campuran dan desimal. Karena berbeda, maka tentukan dulu mana yang paling mudah, misalnya dengan mengubahnya menjadi pecahan desimal semua, menjadi;
3 ½ = 3,5
Sedangkan untuk 3,2 tetap 3,2.
Selanjutnya, lakukan operasi perkalian pecahan desimal sebagai berikut;
3,5 x 3,2 = 11,2 —> boleh dihitung susun
Atau jika menurut teman-teman perkalian pecahan biasa lebih mudah, silakan ubah menjadi;
3 ½ = 7/2
3,2 = 3 2/10 = 32/10
Jika dikalikan akan menjadi;
7/2 x 32/10
= (32×7)/(2×10)
= 224/20
= 112/10
= 11 2/10
= 11,2
Jika soalnya pilihan ganda, maka teman-teman juga perlu melihat hasil yang diminta di pilihan ganda.
Contoh Soal 2
12 ¼ x 3,6 x 23 % = …
Langkah cara menghitung pecahan di atas adalah:
Ubah dalam bentuk yang sama kemudian dikalikan.
12 ¼ = 49/4
3,6 = 3 6/10 = 36/10
23% = 23/100
Jika dikalikan menjadi;
49/4 x 36/10 x 23/100 = 40572/4000 = 10,143
Teman-teman bisa menghitungnya juga dalam bentuk desimal dengan mengubahnya ke bentuk tersebut terlebih dulu.
Menjadi;
12 ¼ x 3,6 x 23% = 12,25 x 3,6 x 0,23 =10,143
Contoh soal 3
Lek Siti menjual telur seharga Rp 20.000 per kg. Jika Lek Farid membeli 7 ½ kg telur, berapakah uang yang harus dibayarkan Lek Farid kepada Lek Siti?
Soal cerita di atas dapat diubah menjadi perhitungan pecahan sederhana, yakni;
7 ½ x Rp 20.000 = 15/2 x 20.000 = 15 x 10.000 = 150.000
Jadi, lek Farid harus membayar sebesar Rp 150.000,- kepada lek Siti.
Materi pembagian pada operasi hitung pecahan ini bagi sebagian siswa cukup rumit. Tapi simpel, kok! Teman-teman bisa belajar dari soal yang paling mudah.
Kak Hinda akan coba memberikan beberapa contoh dan ilustrasi cara mengerjakan pembagian pecahan.
Ini merupakan salah satu bentuk yang paling sederhana. Silakan simak contoh di bawah ini:
Pembahasan:
Untuk mengerjakan soal pembagian pecahan yang bentuknya berbeda, teman-teman harus menyamakan bentuknya terlebih dahulu.
Contoh:
Contoh 1
2/3 : 4/5 = 2/3 x 5/4 = 10/12 = 5/6
1/6 : 2/7 = 1/6 x 7/2 = 7/12
Dari contoh di atas didapatkan langkah mudah dalam mengerjakan pembagian pada pecahan bentuk biasa, yakni;
Ingat: pembilang adalah angka yang letaknya di atas, sedangkan penyebut yang di bawah.
Contoh 2
1 1/2 : 4 3/4 = 3/2 : 19/4 = 3/2 x 4/19 = 12/38 = 6/19
3 2/3 : 1 5/6 = 11/3 : 11/6 = 11/3 x 6/11 = 66/33 = 2
Kemudian, dari contoh di atas, Anda bisa mengerjakan soal pembagian pada pecahan campuran ini dalam beberapa langkah, yaitu:
Note: Pecahan yang paling sederhana biasanya ditandai dengan adanya bilangan prima di salah satu bagian. Baik itu pembilang, penyebut, maupun keduanya.
Seperti 6/19, 19 merupakan bilangan prima. Sehingga tidak bisa disederhanakan lagi.
Contoh 3
0,25 : 0,2 = (0,25 x 100) : (0,2 x 100) = 25 : 20 = 1,25
0,25 : 0,2 = (25/100) : (2/10) = (25/100) x (10/2) = 250/200 = 25/20 = 5/4 = 1,25
0,3 : 0,6 = (0,3 x 10) : (0,6 x 10) = 3 : 6 = 0,5
0,3 : 0,6 = (3/10) : (6/10) = (3/10) x (10/6) = 3/6 = 0,5
Dari contoh di atas, terlihat bahwa ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan pembagian pada pecahan desimal.
Langkah pada cara 1
Langkah pada cara 2
Contoh 4
1/2 : 0,4 =…
Maka, cara mengerjakannya adalah:
Ubah dua pecahan di atas menjadi pecahan yang sama. Jika ingin dikerjakan dalam bentuk pecahan biasa, maka ubah keduanya dalam bentuk pecahan biasa.
Sebaliknya, jika ingin dikerjakan dalam bentuk pecahan desimal, maka ubah keduanya dalam bentuk pecahan desimal. Pilih yang paling dikuasai dan nyaman. Atau jika mengerjakan soal pecahan pilihan ganda, maka lihat pilihannya, apakah desimal atau pecahan biasa.
Kerjakan seperti biasa.
Pembahasan soal pecahan di atas:
Pertama, jika dikerjakan dalam bentuk pecahan biasa
0,4 = 4/10 = 2/5
Artinya, 1/2 : 0,4 = 1/2 : 2/5 = 1/2 x 5/2 = 5/4 = 1 ¼
Kedua, jika dikerjakan dalam bentuk pecahan desimal
1/2 = 5/10 = 0,5
Artinya, 1/2 : 0,4 = 0,5 : 0,4 = (0,5 x 10) : (0,4 x 10) = 5 : 4 = 1 ¼
Contoh 5
Hitunglah!
9,6 : 1,2 = …
Contoh soal operasi hitung pecahan pembagian ini termasuk mudah. Anda tinggal membagikan karena keduanya merupakan pecahan desimal. Caranya bisa sebagai berikut;
9,6 x 10 = 96
1,2 x 10 = 12
Sama-sama dikalikan 10 untuk mempermudah pembagian, sehingga;
9,6 : 1,2 = 96 : 12 = 8
Namun jika Anda ingin menghitungnya dengan mengubahnya menjadi pecahan biasa akan menjadi;
9,6 : 1,2 = 96/10 : 12/10 = 96/10 x 10/12 (pecahan kedua dibalik, pembilang jadi penyebut dan penyebut jadi pembilang)
Kemudian 10 dengan 10 bisa dicoret, tinggal;
96/12 = 8
Hasilnya sama, bukan?
Contoh Soal 6
Hitunglah;
6 ⅘ : 8/4 : 1,7 = …
Ubah dulu ke dalam pecahan biasa, menjadi;
6 ⅘ = 34/5
8/4 tetap 8/4
1,7 = 1 7/10 = 17/10
Kemudian dihitung;
Contoh soal 7 – soal cerita operasi hitung pecahan
Lek Farid menghabiskan beras sebanyak 32 ¼ kg selama 1 Minggu untuk memenuhi kebutuhan warungnya. Jika setiap hari Lek Farid memasak beras dengan berat yang sama, berapakah beras yang dimasak Lek Farid dalam 1 hari?
Kita tahu kalau 1 Minggu ada 7 hari, maka untuk menyelesaikan soal pecahan di atas kita bisa mengubah soal cerita itu menjadi bentuk;
32 ¼ : 7 = 129/4 : 7/1 = 129/4 x 1/7 = 129/28 = 4 17/28
Jadi setiap harinya Lek Farid membutuhkan sebanyak 4 17/28 kg beras.
Demikian materi operasi hitung pecahan yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bentuk pecahan campuran, desimal, dan biasa.
View Comments
gua mikir nya susah
edan susahnya mtk
bikin pala gelo
susah
kata siapa mtk pala gila
kayanya ngak belajar
kin kepala skit
ada yang tau gak perkalian 3 1/3 dikali 2 2/5 dikali 1/4?
2
Matematika mudah
kon sopo omamu nang endi
pusing pala batman
ok broo thanks