Barisan deret aritmatika geometri, Hmmm…
Apa yang ada dalam pikiran teman-teman semua jika mendengar istilah barisan dan deret? Lalu apa juga yang langsung teman-teman pikirkan saat dengar aritmatika dan geometri?
Kalau saya pribadi;
Nah, bagaimana dengan teman-teman? Apakah sudah terbayang?
Jika belum, 4 poin yang sudah kak Hinda tuliskan di atas itulah ciri utama atau kata kunci dari pembahasan barisan dan deret, baik itu aritmatika maupun geometri.
Empat poin itu kemudian menjadi pembahasan yang cukup panjang dilengkapi dengan rumus-rumus yang akan kita bahas lengkap dalam kesempatan kali ini.
Saya yakin, ketika kalian sampai di artikel ini, berarti kalian sedang mencari tahu lebih banyak tentang barisan dan deret. Baik itu aritmatika (yang ditemukan oleh Carl Friedrich Gauss) maupun geometri (yang menurut beberapa sumber dikembangkan oleh Leonardo da PisaLeonardo da Pisa).
Entah itu ciri-cirinya, perbedaan barisan dan deret, rumusnya, atau bahkan hanya untuk tahu bagaimana contoh soal berikut penyelesaian jawabannya.
Saya juga yakin, sebelum membaca artikel ini, kalian semua sudah memiliki pengetahuan dasar tentang barisan dan deret. Atau paling tidak pernah tahu atau mendengar istilahnya.
Baik itu dari buku sekolah maupun sumber lain.
Well, kita langsung saja ya!
Kita akan bahas materinya satu-satu ya?
Pengertian barisan aritmatika adalah sebuah barisan bilangan yang memiliki selisih yang tetap atau konstan antara dua suku yang berurutan. Misal suku pertama dengan kedua, ketiga dengan keempat, dst.
Agar lebih mudah dipahami, kak Hinda akan menuliskan secara bertahap.
Barisan aritmatika memiliki bentuk yang umum. Sebagaimana saya tuliskan di atas, ciri utamanya adalah koma. Setidaknya demikianlah cara saya memahami dengan mudah dan simpel tentang barisan aritmatika ini.
Bentuk umum:
a, a + b, a + 2b, a + 3b, …. , a + (n – 1)b
Keterangan:
Biasanya,
Dengan kata lain, barisan aritmatika bisa dituliskan sebagai berikut;
Dari sini kita bisa melihat bahwa:
Rumus suku ke-n dari sebuah barisan aritmatika adalah :
Un = a + (n – 1)b
Keterangan:
Dengan ulasan di atas, kita dapat melihat;
Dengan demikian,
Rumus beda adalah:
b = Un – Un-1
Penjabaran a = U1
Dalam barisan aritmatika, kita juga mengenal suku tengah yang dilambangkan dengan Ut.
Apakah itu suku tengah?
Pengertian suku tengah ini merujuk pada sebuah barisan aritmatika yang n-nya ganjil. Atau dengan kata lain banyaknya barisan aritmatikanya ganjil.
Maka dengan begitu akan ada satu suku yang berada tepat di tengah dan membagi barisan aritmatika menjadi dua bagian yang sama.
Contoh:
Dari dua contoh barisan aritmatika di atas, terlihat bahwa 9 dan 8 merupakan suku tengah.
Kalau kita lihat bersama, bilangan 9 dalam barisan aritmatika pertama merupakan setengah dari penjumlahan suku-suku yang ada di kanan kirinya.
Demikian juga bilangan 8 di barisan aritmatika kedua.
Perhatikan pula bahwa, suku tengahnya berada pada t = 3 dan t = 4.
Atau dengan kata lain;
Rumus t bisa dituliskan di bawah ini;
t = (n + 1) : 2
Pada contoh pertama, kita punya n = 5, suku tengahnya adalah suku ketiga.
Pada contoh kedua, kita punya n = 7, suku tengahnya adalah suku keempat.
Sedangkan rumus umum suku tengah sendiri adalah;
Rumus suku tengah :
- Ut = (a + Un)/2
- t = (n + 1) / 2
dengan
- a adalah suku pertama
- n > 1 dan ganjil
Berikut ini adalah beberapa contoh soal yang bisa kak Hinda rangkum agar pemahaman tentang barisan aritmatika ini menjadi lebih mudah;
Contoh 1
Diketahui sebuah barisan aritmatika adalah sebagai berikut:
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, …
Tentukan suku pertama, beda, dan suku ke-n barisan aritmatika tersebut!
Pembahasan:
Jadi, rumus suku ke-n dari barisan aritmatika di atas adalah n
Dalam contoh ini, U1 atau a adalah 1 dan beda (b) dalam barisan aritmatika ini adalah 1.
Contoh 2
Diketahui sebuah barisan aritmatika adalah sebagai berikut:
3, 7, 11, 15, …
Tentukan suku pertama, beda, dan suku ke-20!
Jawaban:
Selanjutnya, untuk mencari suku ke-20 kita bisa memakai rumus suku ke-n;
Atau teman-teman bisa menghitung U20 dengan cara mencari rumus suku ke-n nya dulu seperti cara di bawah ini;
Kemudian baru masukkan 20 ke dalam rumus suku ke-n yang sudah didapatkan; dengan cara;
Perlu diingat bahwa n adalah bilangan asli, tidak mungkin nol dan negatif.
Selain itu, kesalahan menghitung juga biasanya banyak dijumpai dalam pengerjaan soal barisan aritmatika yang sederhana.
Contoh kesalahannya adalah sebagai berikut;
Sampai di proses ini kadang banyak siswa yang menjumlahkan dulu. Padahal seharusnya perkalian harus didahulukan dibanding dengan penjumlahan. Kecuali jika ada kurungnya.
Contoh 3 – mencari suku pertama dari Un yang sudah diketahui
Diketahui rumus suku ke-n barisan aritmatika adalah:
Un = 2n + 1
Tentukan beda dan suku pertamanya!
Penyelesaian:
Diketahui: Un = 2n + 1, maka:
Kemudian, ingat bahwa rumus beda adalah:
Selanjutnya, cari suku pertamanya dengan memasukkan n = 1;
Jadi, suku pertama dan beda dari barisan aritmatikanya adalah 3 dan 2.
Barisan aritmatika tersebut dapat ditulis sebagai berikut;
Contoh 4 – suku tengah
Diketahui sebuah barisan aritmatika adalah sebagai berikut;
6, 10, 14, …, 46
Tentukan suku tengah dan suku ke berapakah suku tengah tersebut!
Pembahasan
Diketahui: a = 6, b = 4, Un = 46, maka:
Kemudian, untuk mencari t, teman-teman bisa pakai rumus suku ke-n atau Un.
Un = a + (n – 1) b, karena n = t maka :
Atau teman-teman juga bisa pakai cara di bawah ini:
Kemudian masukkan dalam rumus:
Hasilnya sama, bukan?
Ketika teman-teman diminta untuk mencari rumus suku ke-n dari sebuah barisan aritmatika. Langkah atau caranya adalah:
Selanjutnya, jika teman-teman diminta untuk mencari nilai beda dan suku pertama dari sebuah rumus suku ke-n barisan aritmatika, maka langkahnya adalah:
Selanjutnya, jika teman-teman diminta untuk mencari nilai suku tengah dan nilai t, maka langkahnya adalah:
Deret identik dengan penjumlahan, sementara aritmetika identik dengan beda. Demikian saya memahami deret aritmatika agar tidak tertukar dengan barisan aritmatika atau deret geometri.
Kak Hinda akan membahas tentang materi deret aritmatika ini secara bertahap. Selamat menyimak.
Sudah kakak jelaskan di awal bahwa deret identik dengan penjumlahan, sedangkan artimatika identik dengan beda.
Komponen dalam deret aritmatika ini hampir sama dengan barisan aritmatika, yaitu:
Namun karena ini penjumlahan, maka ada komponen lain, yakni Sn.
Sebelumnya, mari kita kenali dulu bentuk umum dari deret aritmatika:
Bentuk umum
U1 + U2 + U3 + … + Un
a + (a + b) + (a + 2b) + … + [a + (n – 1) b]
Dalam deret aritmatika kita juga mengenal Sn, yakni jumlah n suku pertama deret aritmatika.
Rumus Sn adalah:
- Sn = n/2 (a + Un)
- Sn = n/2 [2a + ( n – 1 ) b]
Dengan:
Jika kalian lupa rumus a, b, dan Un bisa langsung lihat di ulasan barisan aritmatika sebelumnya ya?
Rumusnya sama.
Kemudian,
Berikut adalah contoh soal dan jawaban deret aritmatika:
Contoh 1
Diketahui sebuah deret aritmatika; 5 + 7 + 9 + 11 +…
Tentukan rumus suku ke-n dan jumlah n suku pertamanya!
Pembahasan
Diketahui: a = 5, b = 2
Rumus jumlah n suku pertamanya adalah:
Contoh 2
Berikut adalah contoh kedua dalam materi deret aritmatika untuk mempermudah Anda dalam memahami materi ini:
Diketahui sebuah deret aritmatika:
4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 +… ,
Tentukan suku ke- 10 dan jumlah 10 suku pertama dari deret tersebut!
Pembahasan
Diketahui, a = 4, b = 1. Maka:
Suku ke- 10 adalah
Jumlah 10 suku pertama adalah
Jadi, suku ke 10 deret tersebut adalah 13 dan jumlah 10 suku pertama deret aritmatika tersebut adalah 85.
Ketika teman-teman diminta untuk mencari rumus jumlah n suku pertama deret aritmatika, begini langkahnya:
Ketika teman-teman diminta untuk mencari suku ke-n dan n suku pertama deret aritmatika, maka langkahnya:
Anda bisa mencoba mengerjakan deret berikut ini untuk mengasah kemampuan Anda;
Silakan cari nilai:
Itulah materi deret aritmatika yang dapat kami sampaikan. Selanjutnya, kak Hinda akan mengajak teman-teman untuk membahas barisan dan deret geometri. Tapi jangan lupa baca juga Cara Menjumlahkan Deret Bilangan Berurut Tanpa Rumus Dengan Cepat.
Sebagaimana kak Hinda sebutkan di awal, barisan identik dengan koma, sedangkan geometri identik dengan rasio (pembagi).
Jadi, pembahasan kita nanti merupakan penjabaran dari materi barisan geometri yang sebenarnya sangat sederhana.
Untuk memahami materi ini, teman-teman harus paham dulu barisan aritmatika. Kenapa?
Barisan aritmatika terbilang lebih sederhana karena berhubungan dengan operasi hitung penjumlahan.
Sedangkan dalam barisan geometri sedikit lebih rumit karena menggunakan operasi hitung pembagian dan bahkan eksponensial.
Maka dari itu, materi ini biasanya disampaikan di tingkat sekolah menengah atas (SMA), MA (Madrasah Aliyah), dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sederajat.
Meski begitu, materi dasar barisan geometri ini kadang disinggung di bangku SMP. Hanya bagian dasarnya saja. Untuk SMA sederajat sudah materi yang lebih rumit lagi.
Kak Hinda akan membuat pembahasannya mudah dengan cara membaginya dalam beberapa poin. Yakni bentuk umum, rumus, penjelasan ringkas, dan contoh soal.
Selamat menyimak.
Pengertian barisan geometri adalah sebuah barisan bilangan yang memiliki rasio atau hasil bagi tetap antara dua suku barisan yang tempatnya berurutan. Misal suku kedua dengan pertama, suku ketiga dengan kedua, dan seterusnya.
Geometri identik dengan rasio, dilambangkan dengan r. Barisan selalu pakai koma. Jadi, komponen dalam barisan geometri yang perlu diketahui adalah:
Dengan kata lain, dalam barisan geometri kita tidak mengenal beda (b). Yang kita kenal adalah rasio (r).
Bentuk umum barisan geometri:
a, ar, ar2, ar3, …, arn-1
U1, U2, U3, U4, …Un
Dengan ulasan bentuk umum di atas, kita dapatkan:
Rumus suku ke-n barisan geometri:
- Un = arn-1
Keterangan:
Dari rumus Un di atas, kita bisa mendapatkan:
Rumus rasio barisan geometri:
- r = Un / Un-1
Berikut adalah penjabarannya:
Berikut adalah beberapa contoh soal yang sengaja kak Hinda tulis secara bertahap tingkat kesulitannya agar teman-teman bisa mudah memahaminya.
Contoh 1
Diketahui sebuah barisan bilangan berikut:
Tentukan rasio dan suku ke-n barisan tersebut!
Pembahasan
Dari barisan tersebut, informasi yang kita dapat adalah:
Artinya:
Selanjutnya, suku ke-n atau Un adalah:
Contoh 2
Jika diketahui, Un = 3n ,
Sebutkan 5 suku pertama dari barisan geometri tersebut dan tentukan rasio serta suku pertamanya!
Jawaban
Diketahui: Un = 3n
Jadi, untuk mencari 5 suku pertama dari barisan, kita tinggal memasukkan ke dalam rumus suku ke-n yang diketahui tersebut.
Lima suku pertama dalam barisan geometri ini adalah 3, 9, 27, 81, 243
Rasio :
Atau teman-teman bisa mencari rasio dengan cara berikut ini;
Perbedaan antara barisan geometri dengan barisan aritmatika adalah pada pembedanya. Jika di barisan aritmatika ada beda (selisih), di barisan geometri ada rasio (hasil bagi). Inilah kata kuncinya.
Berikut contohnya;
Bagaimana? Mudah, bukan?
Jika Un = 2n-1.
Tentukanlah suku pertama, suku ke-12, dan rasionya!
Silakan menyelesaikan soal di atas dengan panduan materi barisan geometri di atas. Lakukan secara rutin agar terbiasa.
Kak Hinda akan memberikan tips dan trik untuk mengerjakan latihan soal di atas. Berikut langkahnya:
Sebagai tambahan, untuk mengerjakan barisan geometri ini akan sangat mudah jika teman-teman paham materi eksponensial. Jadi, buka kembali bukunya di materi eksponensial ya?
Materi deret geometri merupakan keberlanjutan dari materi barisan geometri. Ada yang menyebut deret geometri sebagai deret ukur.
Perbedaan mendasar barisan geometri dengan deret geometri adalah tanda penjumlahan. Dalam deret, kita akan diajak untuk menemukan hasil dari penjumlahan suku-sukunya.
Simpelnya, komponen pembentuk deret geometri ini sama dengan barisan geometri, yaitu:
Bentuk umum deret geometri :
Untuk rumus-rumus a, r, dan Un, sama dengan rumus pada barisan geometri. Untuk di deret, kita mengenal Sn.
Rumus jumlah n suku pertama deret geometri :
- Sn = a (rn – 1) / r – 1 , untuk r > 1
- Sn = a (1 – rn) / 1 – r, untuk r < 1
Catatan: r tidak boleh sama dengan 1
Keterangan:
Diketahui sebuah deret geometri sebagai berikut:
3 + 9 + 27 + 81 + …
Tentukan jumlah 6 suku pertama dan rumus Sn -nya!
Pembahasan
Diketahui:
Karena r > 1, maka digunakan rumus:
Untuk mengetahui rumus Sn, gunakan cara:
Berikut adalah soal yang bisa coba Anda kerjakan. Sesuaikan soal di bawah ini dengan informasi di atas.
Berikut adalah beberapa tips dan trik mengerjakan soal deret geometri berkaca dari pengalaman agar tidak banyak kekeliruan:
Bentuk umum deret geometri tak hingga adalah:
Keterangan:
Deret geometri tak hingga terbagi menjadi dua, yakni konvergen dan divergen. Berikut adalah penjelasannya:
Adalah sebuah deret yang memusat atau menuju ke satu titik tertentu (konvergen). Kekonvergenan deret geometri tak hingga bisa dilihat dari rasionya.
Deret geometri tak hingga dikatakan konvergen jika dan hanya jika harga mutlak r kurang dari 1. Atau ditulis:
Ketika deret geometri tak hingga itu konvergen, maka dia punya jumlah.
Adalah sebuah deret yang menyebar, bisa konstan, atau berisolasi. Dia tidak menuju ke satu titik tertentu.
Deret geometri tak hingga dikatakan divergen jika dan hanya jika harga mutlak r lebih dari atau sama dengan 1. Atau ditulis:
Ketika deret geometri tak hingga itu divergen, maka dia tidak memiliki jumlah.
Mengenali perbedaan konvergen dan divergen melalui contoh:
Bayangkan jika teman-teman diminta menghitung jumlah bilangan yang semakin membesar atau semakin mengecil ini ya?
Deret geometri tak hingga yang memiliki jumlah adalah yang konvergen.
Rumus deret geometri tak hingga:
- S∞ = a / 1 – r
Dengan syarat -1 < r < 1
Keterangan:
Contoh deret geometri tak hingga konvergen
Diketahui sebuah deret sebagai berikut:
6 + 2 + 2/3 + 2/9 + …
Tentukan apakah deret tersebut konvergen dan berapa jumlahnya!
Pembahasan
Dari soal, kita bisa mendapatkan informasi:
maka:
Demikian informasi tentang materi deret geometri dan deret geometri tak hingga yang bisa kami paparkan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda serta dapat membantu Anda untuk memahami materi ini dengan mudah.
Berikut adalah ringkasan/rangkuman rumus barisan dan deret aritmatika, barisan dan deret geometri, serta deret geometri tak hingga:
Barisan dan deret aritmetika
Barisan dan deret geometri
Deret geometri tak hingga
Dengan syarat -1 < r < 1
Ingat bahwa:
Berikut adalah kumpulan contoh soal dan pembahasan barisan deret aritmatika geometri yang kita bahas kali ini.
Contoh soal di bawah ini sudah cukup rumit atau berada di tingkat advanced. Kalau ingin paham, sebaiknya pahami materi dasar dulu.
Contoh soal 1 – barisan aritmatika
Dalam sebuah barisan aritmatika, suku keempatnya adalah 14. Jika suku kedua dari barisan tersebut adalah 8, maka berapakah n jika suku terakhir dalam barisan tersebut adalah 23.
Jawaban
Dari soal, kita mendapatkan informasi:
U2 = 8 dan U4 = 14
Kita akan mencari Un dari informasi ini. Maka:
Kemudian, kita cari b.
Karena b = 3, maka a = 8 – 3 = 5
Jadi, barisannya adalah:
5, 8, 11, 14, …, 23
Selanjutnya, kita akan mencari n dengan rumus;
Dari sini, dapat diketahui bahwa banyaknya suku dalam barisan tersebut adalah 7 dan 23 adalah nilai dari suku ke-7 dari barisan aritmetika.
Contoh soal 2 – Barisan aritmetika SMPB SNMPTN
Contoh berikut merupakan jenis soal yang sering muncul di SMPB, SNAMPTN, SBMPTN, USM, Ujian Masuk, UMPTN, SNMPTN, atau saringan masuk perguruan tinggi negeri dan swasta.
Soal berikut adalah soal barisan aritmetika yang sebenarnya sederhana. Terlihat rumit karena angkanya yang cenderung besar.
Jumlah bilangan-bilangan bulat antara 250 dan 1.000 yang habis dibagi 7 adalah… (pilih salah satu jawaban)
Jawaban / pembahasan:
Bilangan bulat pertama yang habis dibagi 7 setelah 250 adalah 252, yakni menghasilkan angka 36.
Sedangkan angka terakhirnya sebelum 1000 adalah 994, yakni menghasilkan angka 142.
Artinya, barisan aritmetikanya adalah;
Jadi, a = 252
Sedangkan suku ke-n adalah 994, maka:
Kemudian,
Maka:
Kesimpulan:
Dengan demikian, jumlah bilangan-bilangan bulat antara 250 dan 1.000 adalah 66.661 (Jawaban B)
Contoh soal 3
Soal di bawah ini juga advanced dan biasa muncul di ujian saringan masuk perguruan tinggi;
Suku ke-n suatu deret aritmatika adalah Un = 3n – 5.
Tentukan rumus jumlah n suku pertama deret tersebut;
Pembahasan:
Diketahui Un = 3n – 5, maka
Sehingga rumus jumlah n suku pertama,
Soal ini lebih sederhana tapi sering sekali muncul di SPMB. Saat mengerjakan soal jenis ini lihat pilihan gandanya dulu.
Agar teman-teman bisa menyelesaikan sesuai dengan yang diinginkan soal di pilihan gandanya. Apakah harus diselesaikan sampai bentuk n2 atau tidak.
Demikian informasi tentang materi barisan dan deret aritmatika, barisan dan deret geometri, contoh soal dan pembahasannya. Semoga informasi dari kak Hinda ini bermanfaat ya?
Bacalah artikel ini sesuai dengan materi yang sedang teman-teman tempuh di sekolah ya? Agar tidak bingung.
Jangan lupa share jika bermanfaat. Selamat belajar.
Salam – hindayani.com
View Comments
rikobonbal
terima kasih sudah mampir kak Riko! Selamat belajar
dikit niannnnnnnnnnn.....ap lahhh...nyeselllllll
Sudah diperbarui ya. :-) Sudah di tambah materi dan gambar ringkasan rumusnya.
Kurang banyak :G
Sudah diperbarui ya.. :-) Sudah ditambah dengan materi fresh dan gambar ringkasan rumus yang bikin betah baca..
SALAM SUKSES SEALLU
Siap..
Masih Bingung -_-
Materi yang mana yang masih bingung? Silakan ditanyakan. Barangkali bisa saya bantu jelaskan detailnya :)
gk paham
Tulisan ini sudah saya perbarui, silakan dibaca lagi barangkali bisa lebih paham. Atau kak Wahyu bisa tanya bagian yang masih gak dipahami ke saya. Akan saya bantu jelaskan.
contohnya kurang banyak, tolong ditambahkan agar lebih banyak bahan untuk latihan
Sudah diperbarui ya.. :-) Sudah ditambah dengan contoh dari tingkat mudah sampai tingkat mahir (advance)..
ksafhiuwfhkjsnf
Salam kak Syahrul. Semoga materinya membantu :)
:v
Terima kasih sudah mampir di situs hindayani.com kak Bagus... :)
Gk ngerti.....
Rulomahnya di mana...biar aku less
Saya di Malang kak Rafi... Kak Rafi dimana? Kalau misal jauh, bisa via situs ini saja dulu. Mana yang belum dimengerti? Agar saya perjelas. Silakan dibaca lagi, kontennya sudah diperbarui.